Epidemiologi Bahas Kurikulum

Senin, 25 Oktober 2010 · 0 komentar

Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat mengadakan Lokakarya selama dua hari, yakni dari tanggal 7 hingga 8 Oktober 2010. Lokakarya ini dihadiri oleh beberapa dosen dari jurusan tersebut. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Clarion ini, membahas tentang kurikulum di Jurusan Epidemiologi yang perlu diperbaharui. Wahiduddin Kamaruddin SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan mengatakan, masih banyak kurikulum yang perlu di perbaharui karena beberapa diantaranya ada yang tumpang tindih. “Masih ada Mata kuliah (MK ) yang tak jelas posisinya, antara MK tuk program S1 atau S2,” tambahnya.

Read More......

Orientasi kesehatan, bukan kesakitan

· 0 komentar

Kiblat di Indonesia seharusnya sudah mengalami perubahan. Orientasi kesakitan yang masih berlangsung membuat derajat kesehatan bangsa masih jauh dari harapan. Tak sadar, orientasi kesakitan hanya berupaya menyembuhkan penyakit seseorang. Bila penyakit itu kembali datang, negara kembali berupaya mengobatinya. Tentunya dengan menghabiskan budget negara yang tak sedikit.
Bayangkan jika penduduk Indonesia yang ketiga terbanyak di dunia ini, masing- masing mengalami penyakit dan setelah disembuhkan, penyakit itu datang lagi tuk kedua atau ketiga kalinya. Secara sadar, indonesia harus menyiapkan anggaran tiga kali dari jumlah penduduknya. Dan ironinya, penyakit itu ternyata dapat dicegah.
Orientasi yang perlu dipikirkan adalah kesehatan. Bagaimana orang-orang mau memilih dirinya dengan kondisi yang sehat. Merasa sehat dan tak mau merasakan penderitaan terkena penyakit. Indonesia perlu melakukan revolusi ini. Sulit, namun orientasi negara kita tak lagi tepat sasaran. Perlu perubahan untuk meminimalisir biaya yang tak perlu ada.

Read More......

Skripsi, oh skripsi

· 0 komentar

Belakangan ini, mahasiswa epidemiologi sedang disibukkan dengan skripsi. Walaupun mata kuliah ini tak terjadwal, namun skripsi malah menjadi mata kuliah yang membuat mahasiswa pusing tujuh keliling. Berbagai masalah mulai bermunculan dan menghantui. Ketakutan-ketakutan kecilpun mulai mendatangi pikiran mahasiswa tingkat akhir di jurusan. Bagaiman hidup bisa nyaman, jika satu per satu teman yang lain, mulai menancapkan gas tuk mengejar gelar sarjana . Belum lagi, judul yang belum jelas mau di arahkan kemana. Izin penelitian sana sini yang belum selesai. Mata kuliah empat SKS ini sungguh membuat mahasiswa tampak seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Lalu, bagaimana kiat-kiat agar tugas akhir ini lancar dan tak ada hambatan?? Berikut beberapa tipsnya

1. Tentukan judul yang menarik dan tidak menyusahkan dirimu. Tentunya, sebelum menemui pembimbing, kenalilah pembimbingmu. Karena boleh jadi, pembimbing menjadi penentu judul skripsimu kelak.

2. Sediakan cadangan judul yang mirip dengan judul yang lain. Semakin banyak dan semakin mirip alat analisisnya semakin baik.

3. Jangan meniru latar belakang skripsi dan penulis yang lain. Wajib orisinil hasil pemikiran dan buah karyamu.

4. Perbanyak referensi. Semakin getol membaca buku tuk memperkuat teori yang nantinya akan digunakan. Dengan banyak membaca pasti menghasilkan skripsi yang berbobot.

5. Perhatikan aturan penulisan yang sudah dipatenkan oleh pihak jurusan. Dari margin, font, spasi, dan lain-lain.

6. Penulis yang baik, menguasai dengan baik tulisannya. Bila ada hal yang tidak dikuasai dan tidak terlalu mempengaruhi isi tulisan, ya, di hilangkan saja. Daripada mempersulit dirimu ketika diuji??.

7. Acuan pustakanya seharusnya yang terbaru. Jangan asal memakai acuan tapi, ternyata tulisannya tidak berbobot dan sumbernya tak apat dipertanggung jawabkan.

Semangat dan kerja keras. Yakin, sarjana siap disandang....(diolah dari berbagai sumber)

Read More......

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung