PIDATO MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-44 12 NOVEMBER 2008

Rabu, 12 November 2008 · 0 komentar

Sementara ini sebagian besar rakyat kita masih belum menikmati akses pelayanan kesehatan atau masih rendah kualitas pelayanan kesehatan yang diterimanya, diukur dengan masih tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, prevalensi gizi kurang dan gizi buruk, yang masih mengancam masyarakat kita terutama bagi masyarakat yang miskin dan masyarakat hampir miskin. Dalam beberapa tahun terakhir pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan masyarakat semakin hari semakin terjamin melalui penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Kita semua mengharapkan bangsa Indonesia dengan keadaan geografis yang begitu luas, terdiri dari daratan, lautan gunung dan lembah dengan ketersediaan akses pelayanan kesehatan yang luas dan berkualitas seharusnya penduduk yang berkualitas, agar mampu mengelola dan memanfaatkan semua potensi dari negara ini secara maksimal. Oleh karena itu, menjadi penting peranan sektor kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan produktivitas suatu bangsa, disamping peran sektor pendidikan ekonomi.

Pada kesempatan ini saya ingin menekankan kembali betapa pentingnya peranan kesehatan dalam pembagunan sumberdaya manusia. Karena kemakmuran suatu bangsa tidak hanya dapat diukur dengan pembangunan manusianya. Masalah ini yang ingin kita gaungkan melalui tema HKN ke-44 tahun 2008.


Saudara-saudara sekalian,

Selama empat tahun ini berbagai upaya pembangunan kesehatan telah dilakukan. Kita sudah membenahi Puskesmas dan Rumah sakit. Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar, bukan saja secara fisik ditingkatkan tetapi juga meliputi sistem dan SDM-nya, sehingga peranan dan fungsinya dapat dimantapkan sebagai unit kesehatan terdepan, dimana bukan saja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang dilaksanakan secara mantap, tetapi kualitas upaya kesehatan perorangan (UKP) juga lebih ditingkatkan. Peningkatan UKP diarahkan untuk peningkatan difasilitas kesehatan terpencil sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal dan tuntas. Peran dalam UKM lebih ditingkatkan terutama dalam membina berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat yang terwadahi dalam bentuk Desa Siaga. Desa Siaga merupakan desa dimana masyarakat memiliki sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. Sehingga masyarakat dalam suatu Desa Siaga benar-benar menjadi tanggap terhadap berbagai masalah kesehatan dan sekaligus peduli dalam mengatasi. Kini jumlah Desa Siaga telah mencakup lebih 50% dari jumlah desa yang ada, dan diharapkan pada tahun 2009 seluruh desa di inddonesia telah menjadi desa siaga. Begitu pula SDM strategis tenaga kesehatan medis dan paramedis juga terus ditingkatkan pengelolaanya melalui berbagai program pengangkatan menjadi CPNS, PTT Kerjasama Daerah, dan beasiswa terus ditingkatkan penyebarannya keseluruh pelosok tanah air. Sedangkan Rumah Sakit diarahkan sebagai sarana kesehatan yang mampu mengatasi masalah kesehatan rujukan yang handal, bermutu dan mengutamakan keselamata pasien (Patient Safety). Begitu pula Dana Dekontralisasi maupun tugas Perbantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidan kesehatan untuk daerah, setiap tahun ditingkatkan yang berdampak langsung untuk masyarakat. Semua upaya ini pada hakekatnya adalah untuk semakin memantapkan komitmen negara dalam rangka menjadikan rakyat sehat. Kita berkeyakinan bahwa meningkatnya kualitas bangsa pada gilirannya meningkatkan kemandirian dan ketahanan bangsa Indonesia.

Saudara Saudara Sekalian,

Dalam momentum peringatan HKN ke-44 tahun 2008 ini kita harus berupaya secara terus menerus untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bukan saja upaya kuratif dan rehabilitasi medik, tetapi harus seimbang dengan upaya preventif dan promotif yang melibat aktifkan masyarakat untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Sehat.
Masyarakat termasuk sektor swasta dari dunia usaha melalui kemitraan menjadi faktor kunci dalam menyelesaikan masalah kesehatan disamping peran provider kesehatan dan lintas sektor.
Demikian juga yang tidak kalah pentingnya adalah memotivasi dan memberikan penghargaan bagi para kader kesehatan dan masyarakat peduli kesehatan yang telah berjasa dalam menyehatkan masyarakat melalui berbagai upaya kesehatan yang telah dilakukan selama ini.

Sejalan dengan itu, kami mengharapkan berbagai komponen bangsa dalam bentuk aliansi-aliansi gerakan masyarakat sehat dapat berperan aktif dan berkontribusi positif dalam mengatasi masalah kesehatan, siap menjadi barisan terdepan sebagai modal kekuatan bangsa untuk memilihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan mewujudkan kualitas bangsa yang bermartabat. Untuk itu maka prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat hendaknya menjadi kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap jajaran kesehatan di lapangan.

Saudara Saudara Sekalian,

Mengakhiri pidato peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-44 tahun 2008 ini izinkan saya kembali pesan-pesan penting bagi kita semua untuk meningkatkan derajat kesehatan yang berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia dan Produktivitas Nasional kita.

Pertama, Pembangunan Kesehatan merupakan perwujudan sehat hak asasi rakyat dan merupakan investasi bagi pembangunan Nasional. Karena itu, semua pelaku pembangunan harus memikirkan kontribusi yang positif terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat sekaligus derajat kesehatan Nasional.

Kedua, peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan semakin penting. Sekalipun Pemerintah telah memberikan perhatian besar dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti JAMKESMAS, namun dalam kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatannya serta meningkatkan kualitas kesehatannya menjadi bagian paling menentukan dalam peningkatan derajat kesehatan Nasional.

Ketiga, seluruh jajaran kesehatan pemerintah dan masyarakat, baik manajemen maupun pelayanan, agar terus menerus meningkatkan komitmennya dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat semakin sehat dan produktif sebagai langkah pasti peningkatan kualitas bangsa.
Mari kita wujudkan rakyat sehat menuju bangsa yang sehat dan bermartabat melalui semangat “BERSAMA KITA BISA”.

Demikian pesa-pesan untuk peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44 tahun 2008 yang ingin saya sampikan. Insya Allah, segala upaya yang baik ini akan senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyanyang. Terima Kasih atas perhatian saudara, selamat bekerja dan marilah berkerjasama dalam mewujudkan rakyat sehat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Read More......

HARI KESEHATAN NASIONALKE- 44

· 0 komentar

Hari ini bertepatan hari Kesehatan Nasional yang ke-44 dengan tema Rakyat Sehat, Kualitas Bangsa Meningkat. Dalam rangka memperingati hari ini,HIMAPID melaksankan rangkaian kegiatan berupa pameran foto dengan Tema Sehatkah Kampusku. dalam pameran foto kali ini yang bertujuan sebagai sosialisasi kebersihan lingkungan kampus ini menampilkan foto-foto yang sarat dengan sumber berbagai penyakit di sekitar kampus Universitas Hasanuddin. kegiatan yang di laksanakan oleh divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa epidemiologi FKM UNHAS ini merupakan program kerja pertama divisi tersebut.

Read More......

KANKER PROSTAT

Senin, 10 November 2008 · 0 komentar

Kanker merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang dapat melakukan invasi ke jaringan-jaringan normal atau menyebar ke organ-organ yang jauh. Definisi yang paling sederhana yang dapat diberikan untuk kanker adalah pertumbuhan sel-sel yang kehilangan pengendaliannya. Penyakit kanker dapat diklasifikan menjadi dua bagian, yaitu karsinoma dan retikulosis1 . Salah satu penyakit kanker yang tergolong karsinoma adalah kanker prostat. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya bahkan dapat mengakibatkan kematian pada kanker yang telah berada pada stadium lanjut/parah.
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling umum di kalangan lelaki dan menduduki tempat sebagai penyebab kematian kedua setelah kanker paru di Amerika Serikat. Pada tahun 2003 The American Cancer Society memperkirakan terjadinya 220.900 kasus baru kanker prostat dan 28.900 pria mati karenanya. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di Subbagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker buli-buli (kandung kemih).10
Kelenjar prostat , tempat di mana tumbuh kanker, adalah salah satu kelenjar khusus untuk pria, terletak persis di bawah (leher bawah) kandung kemih (vesica urinaria). Prostat mengelilingi bagian atas pertama saluran kemih (urethra). Salah satu peran prostat dalam perkemihan adalah membantu menyalurkan/menyemprotkan urine keluar dari kandung kemih. Peran utamanya yang penting adalah berkaitan dengan fungsi mengeluarkan semen (cairan sperma) dan hormone seksualnya2, dalam hal ini Prostat adalah penghasil sebagian besar cairan di dalam air mani (semen) yang menjaga sperma agar tetap hidup. Kelenjar prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga mencapai usia dewasa. Perkembangan prostat dipengaruhi oleh hormon seks pria, yaitu androgen. Hormon androgen yang utama adalah testosteron3. Secara umum kanker prostat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).
Sebagai umumnya kanker, diagnosis awal sangat dubutuhkan dalam penanggulngan kanker prostat.
Sebagai tanda bahaya (Warning sign) kanker prostat adalah :
• Sering kali merasa ingin kencing, terutama di malam hari.
• Nyeri atau rasa terbakar (burning) selama miksi.
• Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing lemah.
• Urine (air kencing) berdarah
• Nyeri saat ejakulasi
• Cairan ejakulasi berdarah
• Gangguan ereksi
• Nyeri pinggul atau punggung

Faktor Risiko Kanker Prostat
Pada kanker prostat walaupun belum ditemukan factor penyebab utamanya, tetapi ada beberapa factor risiko yang diyakini sebagai penyebab terjadinya kanker prostat

Faktor risiko yang mendapatkan dukungan ilmiah (established risk factors)
Usia Lanjut
Usia merupakan faktor risiko terbesar kanker prostat. Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun, namun risiko kanker prostat akan meningkat setelah usia 50 tahun. Dua dari tiga kasus kanker prostat ditemukan pada pria usia 65 tahun. Hal ini disebabkan karena risiko penyakit pada usia lanjut meningkat seiring dengan proses penuaan dan menurunnya berbagai fungsi fisiologis tubuh. Semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat meningkat secara bermakna. Pria pada usia 50 tahun sekitar 33% memiliki tumor prostat kecil. Sedangkan pada usia 80 tahun sekitar 70% pria dapat dibuktikan secara histopatologi memiliki kanker prostat. Menurut American Cancer Society, pada umumnya, kanker prostat berkembang dengan perlahan. Berdasarkan hasil otopsi di Amerika, pria usia lanjut yang meninggal karena suatu penyakit, ternyata juga menderita kanker prostat tetapi mereka tidak menyadarinya. Dalam studi ini juga dijelaskan sekitar 70-90% penderita kanker prostat tersebut berusia 80 tahun.3

• Hormon Testosterone
Testosteron secara alami memacu pertumbuhan kelenjar prostat. Pria yang menggunakan terapi testosteron, biasanya cenderung mengidap kanker prostat. Banyak dokter menganggap, terapi testosteron akan mempercepat berkembangnya kanker prostat yang awalnya sudah tumbuh. Terapi testosteron jangka panjang pun akan menyebabkan pembesaran kelenjar prostat.4

• Ras
Orang dari ras kulit hitam memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat disbanding ras lain. Namun peningktan risiko ini dianggap tidak independen, tetapi berhubungan dengan factor lain (counfounding factors) yang berhubungan dengan ras. Misalnya ditemukan titer hormone testosterone yang tinggi di kalangan kulit hitam berisiko kanker.2

• Riwayat keluarga
Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini maka risiko meningkat menjadi dua kali bagi yang lain dan bila ada dua anggota keluarga yang menderita penyakit ini maka risiko penyakit ini menjadi 2-5 kali. Faktor ini berhubungan dengan factor genetic oleh karena itu factor ini merupakan factor yang tidak dapat diubah dan dihindari. Tingginya kanker prostat pada ras tertentu (kaum kulit hitam) membawa kecurigaan adanya peran factor genetic. Salah satu gen yang paling dicurigai penyebab kanker prostat adalah mutasi gen p53. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.9

Pola makan
Pola makan merupakan changeable risk factor terjadinya kanker prostat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi utamanya lemak hewani akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat. Peranan lemak dalam meningkatkan risiko kanker prostat terjadi dengan beberapa mekanisme. Pertama lemak dapat mempengaruhi kadar testosterone, suatu hormone yang diperlukan untuk sel-sel prostat baik jinak maupun ganas. Pria yang mengkonsumsi sedikit lemak akan mempunyai kadar hormone testosterone yang relative rendah. Kedua, lemak adalah sumber radikal bebas, dan yang ketiga adalah hasil metabolisme asam lemak diduga merupakan zat karsinogenik, contohnya adalah asam lemak tidak jenuh omega-6 yang dapat memacu pertumbuhan sel kanker prostat.12

• Virus
Jenis retrovirus, dikenal sebagai XMRV diidentikasi kemungkinan sebagai penyebab kanker prostat.2

Chemoprevention
Berbagai bahan kimiawi obat dan zat lainnya yang diidentifikasi dapat merangsang kanker. Yang tergolong bahan kimia salah satunya adalah logam berat seperti cadmium yang terdapat pada baterai bekas yang memang bisa memicu kanker prostat. Sama halnya dengan timah hitam atau plumbum, ataupun logam berat yang terdapat pada asap kendaraan bermotor7. Tapi ada juga yang menekan pertumbuhan kanker prostat : difluoromethylornithine (DFMO), isoflavonoids, selenium, vitamin D dan E, and Lycopene.2

• Banyak Duduk
Duduk berjam-jam di belakang meja ternyata meningkatkan risiko kanker prostat. Hal ini didasarkan pada kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan di Inggris baru-baru ini. Tim peneliti the university of Athens mencoba menganalisis keterkaitan antara level aktivitas fisik di tempat kerja dan tumbuhnya tumor. Peneliti menganalisis 320 pasien kanker prostat dan dibandingkan dengan kelompok pria sehat. Seluruh partisipan kemudian ditanyai tentang tipikal pekerjaan mereka. Terungkap, pria yang bekerja sebagai pegawai, guru, atau pekerja kantoran berisiko lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiri atau bergerak ke sanakemari seperti buruh pabrik, tukang roti, dan tukang cukur. Temuan yang dipublikasikan dalam European Journal of Cancer Prevention tersebut juga mengungkapkan, pria yang setiap hari bekerja menetap di dalam kantor berisiko 30 % lebih tinggi mengalami kondisi nonkanker yang disebut benign prostatic hyperflasia (BPH). Setiap pria yang memasuki usia 45 tahun berpeluang mengalami pembesaran kelenjar prostat. Jika pembesaran terjadi secara berlebihan hingga membengkak sebesar buah jeruk, efeknya dapat menekan aliran kemih yang melalui uretra. Kondisi inilah yang disebut BPH5.

Read More......

KANKER PROSTAT

· 0 komentar

Kanker merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang dapat melakukan invasi ke jaringan-jaringan normal atau menyebar ke organ-organ yang jauh. Definisi yang paling sederhana yang dapat diberikan untuk kanker adalah pertumbuhan sel-sel yang kehilangan pengendaliannya. Penyakit kanker dapat diklasifikan menjadi dua bagian, yaitu karsinoma dan retikulosis1 . Salah satu penyakit kanker yang tergolong karsinoma adalah kanker prostat. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya bahkan dapat mengakibatkan kematian pada kanker yang telah berada pada stadium lanjut/parah.
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling umum di kalangan lelaki dan menduduki tempat sebagai penyebab kematian kedua setelah kanker paru di Amerika Serikat. Pada tahun 2003 The American Cancer Society memperkirakan terjadinya 220.900 kasus baru kanker prostat dan 28.900 pria mati karenanya. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di Subbagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker buli-buli (kandung kemih).10
Kelenjar prostat , tempat di mana tumbuh kanker, adalah salah satu kelenjar khusus untuk pria, terletak persis di bawah (leher bawah) kandung kemih (vesica urinaria). Prostat mengelilingi bagian atas pertama saluran kemih (urethra). Salah satu peran prostat dalam perkemihan adalah membantu menyalurkan/menyemprotkan urine keluar dari kandung kemih. Peran utamanya yang penting adalah berkaitan dengan fungsi mengeluarkan semen (cairan sperma) dan hormone seksualnya2, dalam hal ini Prostat adalah penghasil sebagian besar cairan di dalam air mani (semen) yang menjaga sperma agar tetap hidup. Kelenjar prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga mencapai usia dewasa. Perkembangan prostat dipengaruhi oleh hormon seks pria, yaitu androgen. Hormon androgen yang utama adalah testosteron3. Secara umum kanker prostat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).
Sebagai umumnya kanker, diagnosis awal sangat dubutuhkan dalam penanggulngan kanker prostat. Sebagai tanda bahaya (Warning sign) kanker prostat adalah :
• Sering kali merasa ingin kencing, terutama di malam hari.
• Nyeri atau rasa terbakar (burning) selama miksi.
• Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing lemah.
• Urine (air kencing) berdarah
• Nyeri saat ejakulasi
• Cairan ejakulasi berdarah
• Gangguan ereksi
• Nyeri pinggul atau punggung.11


A. Faktor Risiko Kanker Prostat
Pada kanker prostat walaupun belum ditemukan factor penyebab utamanya, tetapi ada beberapa factor risiko yang diyakini sebagai penyebab terjadinya kanker prostat yaitu
:
B.1 Faktor risiko yang mendapatkan dukungan ilmiah (established risk factors)
• Usia Lanjut
Usia merupakan faktor risiko terbesar kanker prostat. Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun, namun risiko kanker prostat akan meningkat setelah usia 50 tahun. Dua dari tiga kasus kanker prostat ditemukan pada pria usia 65 tahun. Hal ini disebabkan karena risiko penyakit pada usia lanjut meningkat seiring dengan proses penuaan dan menurunnya berbagai fungsi fisiologis tubuh. Semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat meningkat secara bermakna. Pria pada usia 50 tahun sekitar 33% memiliki tumor prostat kecil. Sedangkan pada usia 80 tahun sekitar 70% pria dapat dibuktikan secara histopatologi memiliki kanker prostat. Menurut American Cancer Society, pada umumnya, kanker prostat berkembang dengan perlahan. Berdasarkan hasil otopsi di Amerika, pria usia lanjut yang meninggal karena suatu penyakit, ternyata juga menderita kanker prostat tetapi mereka tidak menyadarinya. Dalam studi ini juga dijelaskan sekitar 70-90% penderita kanker prostat tersebut berusia 80 tahun.3

• Hormon Testosterone
Testosteron secara alami memacu pertumbuhan kelenjar prostat. Pria yang menggunakan terapi testosteron, biasanya cenderung mengidap kanker prostat. Banyak dokter menganggap, terapi testosteron akan mempercepat berkembangnya kanker prostat yang awalnya sudah tumbuh. Terapi testosteron jangka panjang pun akan menyebabkan pembesaran kelenjar prostat.4

• Ras
Orang dari ras kulit hitam memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat disbanding ras lain. Namun peningktan risiko ini dianggap tidak independen, tetapi berhubungan dengan factor lain (counfounding factors) yang berhubungan dengan ras. Misalnya ditemukan titer hormone testosterone yang tinggi di kalangan kulit hitam berisiko kanker.2

• Riwayat keluarga
Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini maka risiko meningkat menjadi dua kali bagi yang lain dan bila ada dua anggota keluarga yang menderita penyakit ini maka risiko penyakit ini menjadi 2-5 kali. Faktor ini berhubungan dengan factor genetic oleh karena itu factor ini merupakan factor yang tidak dapat diubah dan dihindari. Tingginya kanker prostat pada ras tertentu (kaum kulit hitam) membawa kecurigaan adanya peran factor genetic. Salah satu gen yang paling dicurigai penyebab kanker prostat adalah mutasi gen p53. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.9

• Pola makan
Pola makan merupakan changeable risk factor terjadinya kanker prostat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi utamanya lemak hewani akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat. Peranan lemak dalam meningkatkan risiko kanker prostat terjadi dengan beberapa mekanisme. Pertama lemak dapat mempengaruhi kadar testosterone, suatu hormone yang diperlukan untuk sel-sel prostat baik jinak maupun ganas. Pria yang mengkonsumsi sedikit lemak akan mempunyai kadar hormone testosterone yang relative rendah. Kedua, lemak adalah sumber radikal bebas, dan yang ketiga adalah hasil metabolisme asam lemak diduga merupakan zat karsinogenik, contohnya adalah asam lemak tidak jenuh omega-6 yang dapat memacu pertumbuhan sel kanker prostat.12

• Virus
Jenis retrovirus, dikenal sebagai XMRV diidentikasi kemungkinan sebagai penyebab kanker prostat.2

• Chemoprevention
Berbagai bahan kimiawi obat dan zat lainnya yang diidentifikasi dapat merangsang kanker. Yang tergolong bahan kimia salah satunya adalah logam berat seperti cadmium yang terdapat pada baterai bekas yang memang bisa memicu kanker prostat. Sama halnya dengan timah hitam atau plumbum, ataupun logam berat yang terdapat pada asap kendaraan bermotor7. Tapi ada juga yang menekan pertumbuhan kanker prostat : difluoromethylornithine (DFMO), isoflavonoids, selenium, vitamin D dan E, and Lycopene.2

• Banyak Duduk
Duduk berjam-jam di belakang meja ternyata meningkatkan risiko kanker prostat. Hal ini didasarkan pada kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan di Inggris baru-baru ini. Tim peneliti the university of Athens mencoba menganalisis keterkaitan antara level aktivitas fisik di tempat kerja dan tumbuhnya tumor. Peneliti menganalisis 320 pasien kanker prostat dan dibandingkan dengan kelompok pria sehat. Seluruh partisipan kemudian ditanyai tentang tipikal pekerjaan mereka. Terungkap, pria yang bekerja sebagai pegawai, guru, atau pekerja kantoran berisiko lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiri atau bergerak ke sanakemari seperti buruh pabrik, tukang roti, dan tukang cukur. Temuan yang dipublikasikan dalam European Journal of Cancer Prevention tersebut juga mengungkapkan, pria yang setiap hari bekerja menetap di dalam kantor berisiko 30 % lebih tinggi mengalami kondisi nonkanker yang disebut benign prostatic hyperflasia (BPH). Setiap pria yang memasuki usia 45 tahun berpeluang mengalami pembesaran kelenjar prostat. Jika pembesaran terjadi secara berlebihan hingga membengkak sebesar buah jeruk, efeknya dapat menekan aliran kemih yang melalui uretra. Kondisi inilah yang disebut BPH5.

Read More......

DIABETES MELITUS

· 0 komentar


Diabetes mellitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormone insulin yang diuproduksi oleh kelenjar pancreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga kadar glukosa di dalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida, oligosakarida, disakarida, dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut. Karenanya, penderita diabetes mellitus (diabetesi) biasanya akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan penglihatan menjadi kabur. Gejala lain akibat adanya kadar glukosa yang terlalu tinggi akan menjadi ateroma sebagai penyebab awal penyakit jantung koroner.
Pada dasarnya, diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya homon insulin. Hormon insulin dihasilkan oleh sekelompok sel beta pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel tubuh. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam tubuh diabetesi tidak bias diserap semua dan tidak mengalami metabolisme dalam sel. Akibatnya, penderita akan kekurangan energi sehingga penderita mudah lelah dan berat badan terus menurun. Kadar glukosa yang berlebih tersebut dikeluarkan melalui ginjal dan dikeluarkan bersama urine. Gula bersifat menarik air, sehingga penderita banyak mengeluarkan urine dan selalu merasa kehausan.

WHO juga mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit kronis yang terjadi akibat dari ketidak mampuan pankreas untuk memproduksi insulin yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksinya dengan efektif. Secara transport aktif, insulin berperan sebagai fasilitator pada jaringan jaringan tertentu. Insulin merupakan hormon anabolik utama yang meningkatkan cadangan energi. Pada semua sel, insulin meningkatkan kerja enzim yang mengubah glukosa menjadi bentuk cadangan energi yang lebih stabil (glikogen). Hiperglikemia pada diabetes mellitus merupakan hasil dari ketidak cukupan sekresi insulin oleh sel beta pulau Langerhans atau ketidak mampuan sekresi insulin untuk menstimulasi pengambilan gula darah seluler. Dengan demikian, diabetes mellitus merupakan hasil dari ketidaksesuaian sekresi atau kerja insulin.

a. Kelompok berdasarkan gejala Klinis atau Medis
1. Diabetes Mellitus (DM)
- DM tipe1 atau DMT1 (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)
Sebagian besar sel beta pulau langerhans yang memproduksi insulin dalam pankreas mengalami kerusakan. Akibatnya, kadar insulin menjadi kurang atau tidak ada
- DM tipe 2 atau DMTTI (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin)
Sebagian kecil sel beta pulau langerhans yang memproduksi insulin dalam pankresas mengalami kerusakan. Kelompok ini terdiri dari diabetis gemuk (non-obes) dan gemuk (obes)
-


DMTM (Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi)
Disebabkan kekurangan nutrisi atau gizi diabetesi.
- Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu.
Tertentu ke dalam kelompok ini adalah penyakit pankreas, penyakit hormonal, keadaan yang disebabkan oleh obat atau zat kimia, gangguan reseptor insulin, dan sindrom genetik tertentu atau gejala-gejala penyakit ketutunan seperrti diabetes mellitus.
2. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)
Gangguan ini terjadi pada kelompok tidak gemuk, gemuk, dan berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu.
3. Diabetes Mellitus pada Kehamilan (Gestational DM)
Dialami seseorang yang baru menderita diabetes mellitus setelah hamil. Padahal sebelumnya kadar glukosa darah dalam keadaan normal.
Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot.
Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah.
Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan pelbagai komplikasi. Bagi penderita Diabetes Melitus yang sudah bertahun-tahun minum obat modern seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ tubuh lain.

Diabetes tipe 1
• Faktor Genetik
Penderita diabetes mellitus tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe 1. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tiupe antigen HLA.
• Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnyta seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi sel-sel pulau langerhans dan insulin endogen.

• Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
Diabetes tipe 2
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe 2 masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjainya resistensi insulin.

Read More......

PENYAKIT JANTUNG

· 0 komentar


Jantung adalah salah satu organ tubuh yang vital. Jantung kiri berfungsi memompa darah bersih (kaya oksigen/zat asam) ke seluruh tubuh, sedangkan jantung kanan menampung darah kotor (rendah oksigen, kaya kargon dioksida/zat asam arang), yang kemudian dialirkan ke paru-paru untuk dibersihkan. Jantung normal besarnya segenggam tangan kiri pemiliknya. Jantung berdenyut 60-80 kali per menit, denyutan bertambah cepat pada saat aktifitas atau emosi, agar kebutuhan tubuh akan energi dapat terpenuhi. Andaikan denyutan jantung 70 kali per menit, maka dalam 1 jam jantung berdenyut 4200 kali atau 100.800 kali sehari semalam. Tiap kali berdenyut dipompakan darah sekitar 70 cc, jadi dalam 24 jam jantung memompakan darah sebanyak kira-kira 7000 liter.
Untuk memenuhi kebutuhan energi otot jantung, tersedia pembuluh darah/arteri koroner yang mengalirkan darah sarat nutrisi. pembuluh ini keluar dari pangkal pembuluh darah utama/aorta, ada dua yakni arteri koroner kiri (LCA) dan arteri koroner kanan (RCA) (gambar 1). Masing-masing arteri koroner ini bercabang-cabang halus ke seluruh otot jantung, untuk mensuplai energi kimiawi.
Penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu bentuk dari penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), merupakan penyakit yang melibatkan gangguan pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan zat makanan pada jantung. Akibat adanya penyempitan ini, maka dengan sendirinya suplai energi kimiawi ke otot jantung (miokard) berkurang, sehingga terjadilah gangguan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Kondisi dimana otot jantung mengalami kekurangan energi kimiawi disebut iskemia miokard. Bila iskemia berlangsung terus maka terjadilah kerusakan sel otot jantung, kondisi ini disebut infark miokard.
Penyumbatan pembuluh darah koroner terjadi akibat adanya proses aterosklerosis (perkapuran), yang diawali dengan penimbunan lemak pada lapisan-lapisan pembuluh darah/arteri koroner. Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol) membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar. Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan “luka” pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah. Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis





Read More......

Jalan Kaki itu Sehat

Jumat, 07 November 2008 · 1 komentar


Jalan kaki merupakan cara mudah dan murah untuk sehat. Namun, untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi kesehatan, perlu diketahui bagaimana posisi kaki dan langkah yang tepat saat berjalan. Hampir semua jenis aktivitas fisik dapat meningkatkan sistem kardiovaskular dan kesehatan secara menyeluruh. Anda bisa memilih berjalan kaki, berkebun, renang, lompat tali atau bersepeda. Tapi, lakukanlah secara perlahan dan jangan terlalu ngoyo menjalaninya, serta dilakukan secara rutin. Karena lebih baik melakukan sesuatu yang kecil secara rutin dan terus menerus aripada sama sekali tidak melakukan apa-apa.
Manfaat berjalan kaki bisa menyebabkan berkurangnya risiko kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah) dan tekanan darah tinggi, memberikan efek positif terhadap sistem kekebalan dan mengurangi risiko kanker. Keuntungan lain berolahraga adalah memperkuat jantung, meningkatkan fungsi paru-paru, meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut dan mengedarkan oksigen, memperkuat otot dan memperbaiki pergerakan sendi.

Jalan kaki juga bisa memperbaiki suasana hati dan bahkan mampu mengatasi depresi ringan sampai sedang. Dan yang pasti, jika Anda aktif maka risiko untuk mengalami stroke adalah sangat rendah. Tidak ada kata terlambat untuk berolahraga. Pada usia berapapun suatu program olahraga mulai dilakukan, pasti akan meningkatkan derajat kesehatan anda. Aktivitas fisik juga membantu para lansia tetap aktif lebih lama. Jika anda rutin berjalan kaki selama 3- 4 jam seminggu maka risiko kematian, apapun penyebabnya akan turun hingga 54 persen.
Sebuah studi yang melibatkan lebih 11.000 pria yang berjalan kaki setiap pagi selama 30 menit perhari, lima kali seminggu, memiliki risiko yang lebih kecil terserang stroke. Manfaat lain dari jalan kaki adalah bisa meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat); menurunkan jumlah trigliserida (salah satu bentuk lemak yang beredar dalam aliran darah.
Namun, untuk memperoleh manfaat dari jalan kaki tersebut di atas, perlu dipelajari posisi kaki dan langkah yang benar saat berjalan. Maggie Spilner dalam bukunya 'The Complete Book of Walking' memberikan tips-tips berjalan kaki dengan benar agar anda bisa mengalami perubahan dalam postur dan semakin kuat berjalan, serta memberi manfaat maksimal bagi kesehatan.

Menarik punggung
Fungsi menarik punggung adalah mencegah tubuh menjadi bungkuk. Silangkan kedua tangan pada pergelangan di depan tubuh, tepat pada pinggang. Kemudian angkat tangan ke atas kepala, seakan-akan anda akan membuka baju. Angkat setinggi-tingginya. Kemudian turunkan tangan, dan biarkan bahu kembali ke tempatnya. Lakukanlah gerakan ini berulangulang selama anda berjalan.

Putaran pendulum
Fungsinya adalah mengencangkan panggul, sehingga langkah menjadi lebih luwes. Berpeganglah pada sesuatu yang kokoh guna menopang tubuh anda. Berdirilah dengan kaki kanan, dan ayunkan kaki kiri ke depan dan ke belakang sebanyak 8 - 10 kali, tanpa menjejakkan kaki ke tanah. Lakukanlah hal yang sama pada kaki kanan anda.

Meregangkan tumit dan jari
Fungsinya adalah melemaskan kaki dan lutut. Berdirilah dengan kedua kaki pararel, jarak antara kedua telapak kaki adalah satu sepatu. Tekuk lutut anda, dan bergeraklah majumundur menggunakan telapak kaki dari tumit hingga jemari.

Menyepak pasir
Berfungsi untuk meningkatkan daya dorong. Berdirilah tegak, sentuh tanah dengan salah satu kaki seakan anda sedang menendang pasir di belakang tubuh, seperti anjing sedang menggali lobang. Gunakan seluruh kaki anda, dari panggung hingga bokong. Jangan mencondongkan tubuh terlalu ke depan. Lakukanlah hal ini untuk kedua kaki secara bergantian.

SUMBER : Era Muslim

Read More......

Polio Masalahnya dan cara pencegahannya

Rabu, 05 November 2008 · 0 komentar


Saat ini kasus polio menjadi isu krusial dan topik perbincangan publik, khususnya bagi kalangan pemerhati kesehatan pada anak usia balita. Tidak hanya daerah perkotaan, bahkan menyebar di beberapa daerah pedesaan. Maraknya penyakit polio membuat masyarakat menjadi resah, mengingat penyakit menular berdampak negatif pada anak usia balita. Oleh sebab itu membutuhkan perhatian yang sangat serius.
Polio atau poliomyelitis merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel anterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakan bagian susunan saraf tersebut akan terjadi kelumpuhan dan atrofi otot
Underwood pada tahun 1787 mengungkapkan poliomyelitis sebagai penyakit paralysis akut pada anak. Pada abad XIX, Kussmaul menamai penyakit ini sebagai poliomeilitis akut.

Heini (1940), seorang ahli bedah tulang dari Jerman pertama kali menggambarkan gejala klinis polio dan pada tahun 1890 Medin dari Swedia melaporkan gambarkan epidemiologi penyakit ini, sehingga penyakit ini sering di sebut penyakit Heini dan Medin. Tahun 1909, Lansteiner dan Popper berhasil memindahkan penyebab poliomeilitis ke otak orang dengan cara inokulasi. Kemudian Enders dkk (1949), berhasil membiakkan virus polio ke dalam sel secara invivo. Penemuan ini merupakan awal perkembangan virologi sehingga gambaran epidemiologi dan patogenesis penyakit ini semakin jelas.
Tahun 1988, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mensahkan resolusi untuk menghapus polio sebelum tahun 2000. Pada saat itu masih terdapat sekitar 350 ribu kasus polio di seluruh dunia. Meskipun pada tahun 2000, polio belum terbasmi, tetapi jumlah kasusnya telah berkurang hingga di bawah 500. Polio tidak ada lagi di Asia Timur, Amerika Latin, Timur Tengah atau Eropa, tetapi masih terdapat di sejumlah kecil di India dan Pakistan sedangkan di Nigeria, penyakit ini masih terus berjangkit karena pemerintah yang mencurigai vaksin polio yang diberikan dapat mengurangi fertilitas dan menyebarkan HIV. Tahun 2004, pemerintah Nigeria meminta WHO untuk melakukan vaksinasi lagi setelah penyakit polio kembali menyebar ke seluruh Nigeria dan 10 negara tetangganya. Konflik internal dan perang saudara di Sudan dan Pantai Gading juga mempersulit pemberian vaksin polio.
Meskipun banyak usaha telah dilakukan, pada tahun 2004 angka infeksi polio meningkat menjadi 1.185 di 17 negara dari 784 di 15 negara pada tahun 2003. Sebagian penderita berada di Asia dan 1.037 ada di Afrika. Nigeria memiliki 763 penderita, India 129, dan Sudan 112.
Pada tanggal 17 september 2006 ditemukan kasus liar poliovirus tipe I di Kenya, pada saat itu ditemukan 216 kasus yang dibawa oleh pendatang dari Somalia yang merupakan negara tetangga dari Kenya.
Di Indonesia perkembangan KLB Polio sejak ditemukannya kasus polio pertama Maret 2005 lalu setelah 10 tahun (1995-2005) tidak ditemukannya lagi kasus polio. Namun penyakit polio ini kembali mewabah di indonesia tahun 2005. Hingga tanggal 21 november 2005, ditemukan 295 kasus polio yang terdapat di 40 kabupaten yang ada di 10 propinsi yakni Banten, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, sumut, Jawa Timur, Sumatera Selatan, DKI, Riau, dan Aceh.
Penyakit polio umumnya menyerang anak-anak balita, karena itu imunisasi bagi mereka sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap ancaman kematian dan kelumpuhan. Tetapi tidak semua kelumpuhan disebabkan oleh virus polio. Anak balita yang sudah di imunisasi polio secara berulang-ulang minimal 6 kali akan menjadi kebal terhadap virus.
JENIS-JENIS POLIO
1.Polio Non-Paralisis
Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, saki perut, lesu dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh.


2.Polio Paralisis Spinal
Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Meskipun strain ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang dari satu penderita dari 200 penderita akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Setelah poliovirus menyerang usus, virus ini akan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh. Poliovirus menyerang saraf tulang belakang dan neuron motor -- yang mengontrol gerak fisik. Pada periode inilah muncul gejala seperti flu. Namun, pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Infeksi ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat -- menyebar sepanjang serabut saraf. Seiring dengan berkembang biaknya virus dalam sistem saraf pusat, virus akan menghancurkan neuron motor. Neuron motor tidak memiliki kemampuan regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi terhadap perintah dari sistem saraf pusat. Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi lemas -- kondisi ini disebut acute flaccid paralysis (AFP). Infeksi parah pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada toraks (dada) dan abdomen (perut), disebut quadriplegia.


3.Polio Bulbar
Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung neuron motor yang mengatur pernapasan dan saraf kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang mengontrol pergerakan bola mata; saraf trigeminal dan saraf muka yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; saraf auditori yang mengatur pendengaran; saraf glossofaringeal yang membantu proses menelan dan berbgai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher.
Tanpa alat bantu pernapasan, polio bulbar dapat menyebabkan kematian. Lima hingga sepuluh persen penderta yang menderita polio bulbar akan meninggal ketika otot pernapasan mereka tidak dapat bekerja. Kematian biasanya terjadi setelah terjadi kerusakan pada saraf kranial yang bertugas mengirim 'perintah bernapas' ke paru-paru. Penderita juga dapat meninggal karena kerusakan pada fungsi penelanan; korban dapat 'tenggelam' dalam sekresinya sendiri kecuali dilakukan penyedotan atau diberi perlakuan trakeostomi untuk menyedot cairan yang disekresikan sebelum masuk ke dalam paru-paru. Namun trakesotomi juga sulit dilakukan apabila penderita telah menggunakan 'paru-paru besi' (iron lung). Alat ini membantu paru-paru yang lemah dengan cara menambah dan mengurangi tekanan udara di dalam tabung. Kalau tekanan udara ditambah, paru-paru akan mengempis, kalau tekanan udara dikurangi, paru-paru akan mengembang. Dengan demikian udara terpompa keluar masuk paru-paru. Infeksi yang jauh lebih parah pada otak dapat menyebabkan koma dan kematian.
Tingkat kematian karena polio bulbar berkisar 25-75% tergantung usia penderita. Hingga saat ini, mereka yang bertahan hidup dari polio jenis ini harus hidup dengan paru-paru besi atau alat bantu pernapasan. Polio bulbar dan spinal sering menyerang bersamaan dan merupakan sub kelas dari polio paralisis. Polio paralisis tidak bersifat permanen. Penderita yang sembuh dapat memiliki fungsi tubuh yang mendekati normal.


E.GAMBARAN KLINIS
Tanda klinik penyakit polio pada manusia sangat jelas sehingga penyakit ini telah dikenal sejak 4.000 sebelum Masehi dari pahatan dan lukisan dinding di piramida Mesir. Sebagian terbesar (90 persen) infeksi virus polio akan menyebabkan inapparent infection, sedangkan 5 persen akan menampilkan gejala abortive infection, 1 persen non-paralytic, sedangkan sisanya menunjukkan tanda klinik paralitik.
Penderita yang menunjukkan tanda klinik paralitik, 30 persen akan sembuh, 30 persen menunjukkan kelumpuhan ringan, 30 persen menunjukkan kelumpuhan berat, dan 10 persen menunjukkan gejala yang berat dan bisa menimbulkan kematian. Masa inkubasi biasanya berkisar 3-35 hari. Penderita sebelum masa ditemukannya vaksin, terutama berusia di bawah 5 tahun. Setelah adanya perbaikan sanitasi serta penemuan vaksin, penderita bergeser usianya pada kelompok anak berusia di atas 5 tahun.
Pada stadium akut (sejak adanya gejala klinis hingga 2 minggu) ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat, jarang lebih dari 10 hari, kadang disertai sakit kepala dan muntah.
Kelumpuhan terjadi dalam seminggu dari permulaan sakit. Kelumpuhan ini terjadi sebagai akibat dari kerusakan sel-sel motor neuron di Medula spinalis (tulang belakang) yang disebabkan karena invasi virus.Kelumpuhan ini bersifat asimetris sehingga cenderung menimbulkan deformitas (gangguan bentuk tubuh) yang cenderung menetap atau bahkan menjadi lebih berat. Sebagian terbesar kelumpuhan akan mengenai tungkai (78,6 persen), sedangkan 41,4 persen akan mengenai lengan. Kelumpuhan ini akan berjalan bertahap dan memakan waktu 2 hari s/d 2 bulan).
Pada stadium sub-akut (2 minggu s/d 2 bulan) ditandai dengan menghilangnya demam dalam waktu 24 jam atau kadang suhu tidak terlalu tinggi. Kadang disertai kekakuan otot dan nyeri otot ringan. Kelumpuhan anggota gerak yang layuh dan biasanya pada salah satu sisi.
Stadium Konvalescent (2 bulan s/d 2 tahun) ditandai dengan pulihnya kekuatan otot yang lemah. Sekitar 50-70 persen dari fungsi otot pulih dalam waktu 6-9 bulan setelah fase akut. Selanjutnya, sesudah usia 2 tahun diperkirakan tidak terjadi lagi perbaikan kekuatan otot. Stadium kronik atau lebih 2 tahun dari gejala awal penyakit biasanya menunjukkan kekuatan otot yang mencapai tingkat menetap dan kelumpuhan otot yang ada bersifat permanen.


PENCEGAHAN
Dalam World Health Assembly tahun 1998 yang diikuti oleh sebagian besar negara di penjuru dunia dibuat kesepakatan untuk melakukan Eradikasi Polio (Erapo) tahun 2000, artinya dunia bebas polio tahun 2000. Program Eropa pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan cakupan imunisasi yang tinggi dan menyeluruh. Kemudian diikuti dengan Pekan Imunisasi Nasional yang telah dilakukan Depkes tahun 1995, 1996, dan 1997. Pemberian imunisasi polio yang sesuai dengan rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1½ tahun, 5 tahun, dan usia 15 tahun
Upaya ketiga adalah Survailance Acute Flaccid Paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan.
Tindakan lainnya adalah melakukan Mopping Up, artinya pemberian vaksinasi massal di daerah yang ditemukan penderita polio terhadap anak di bawah 5 tahun tanpa melihat status imunisasi polio sebelumnya.
Tampaknya dengan era globalisasi di mana mobilitas penduduk dunia antarnegara sangat tinggi dan cepat mengakibatkan kesulitan mengendalikan penyebaran virus ini.
Selain pencegahan dengan vaksinasi polio, harus disertai dengan peningkatan sanitasi lingkungan dan higienis sanitasi perorangan untuk mengurangi penyebaran virus yang kembali mengkhawatirkan ini.

Read More......

RAPAT KERJA (RAKER) HIMPUNAN MAHASISWA EPIDEMIOLOGI (HIMAPID) FKM UNHAS PERIODE 2008-2009

Selasa, 04 November 2008 · 0 komentar


Rapat Kerja (Raker) Himpunan Mahasiswa Epidemiologi (Himapid) FKM Unhas Periode 2008-2009 yang dilaksanakan pada hari Juma’t hingga Sabtu (31 oktober-1 November 2009) di Tanjung Bayang ini merupakan suatu rangkaian kegiatan HIMAPID dalam rangka menyusun program-program kerja ke depannya. Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta yang semuanya adalah mahasiswa FKM UNHAS jurusan epidemiologi ini mengisahkan sebuah moment sejarah tersendiri
Wahiduddin, SKM.,M.kes selaku dosen pembimbing menyempatkan diri untuk memberi sepatah kata demi kelancaran dan suksesnya kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau menghimbau kepada seluruh peserta untuk tetap eksis dan semangta dalam mengikuti acara hingga akhir. Dian Sidik Arsyad, SKM., MKM dan Rismawati, SKM., MKM selaku dosen pendamping juga menyempatkan diri dalam kegiatan tersebut.
Nur Akbar Bahar yang akrab disapa “AB” selaku ketua HIMAPID periode 2008-2009 dalam sambutannya mengucapkan terimah kasih kepada seluruh anggota dan Team Work atas kerjasamanya yang tidak ia duga sebelumnya. Rapat pun berlangsung dengan antusias hingga dini hari dan dilanjutkan keesokan harinya. Semuanya berjalan lancar sesuai dengan harapan terang “DK”, koordinator kegiatan tersebut. Adapun kendalanya hanya bersifat teknis saja, lanjutnya.



Read More......

Osteoporosis, bagaimana mencegahnya ?

Minggu, 02 November 2008 · 0 komentar


Memperingati hari Osteoporosis Nasional yang jatuh pada tanggal 02 November ini, tim redaksi Himapid coba ingin membahas sedikit masalah osteoporosis.
OSTEOPOROSIS selama ini diidentikkan dengan penyakit orangtua, padahal tanpa olahraga teratur, osteoporosis juga bisa menyerang usia muda.

Kesibukan dari rutinitas sehari-hari terkadang membuat banyak orang berpikir dua kali untuk berolahraga. Selain waktu yang semakin sempit, berolahraga dianggap sebagai kegiatan yang melelahkan. Padahal, dengan olahraga teratur, banyak penyakit bisa dicegah.
Mulai jantung koroner hingga osteoporosis yang selama ini diidentikkan dengan penyakit orangtua. Ternyata, saat ini osteoporosis bisa pula menyerang anak muda karena gaya hidup yang salah, termasuk jarang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik.

Osteoporis merupakan suatu keadaan dimana kepadatan tulang mulai berkurang dan disertai kerusakan mikroarsitektur tulang, sehingga tulang akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun resiko terjadinya osteoporosis pada wanita lebih tinggi karena mengalami menopause (> 45 tahun). Yaitu masa dimana terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh (= masa berhenti haid). Sedangkan pada pria osteoporosis terjadi di usia lanjut ( > 70 th).



Osteoporosis disebabkan gangguan metabolisme tulang, yaitu kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel pembentuk tulang. Akibatnya lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat terjadi secara fisiologis akibat proses penuaan yang disertai dengan menurunnya hormon, kurang asupan kalsium dan vitamin D, disertai dengan faktor-faktor pendukung lainnya.

Gejala yang timbul bervariasi, namun umumnya terjadi tanpa gejala, sehingga seringkali seseorang tidak menyadari dirinya menderita osteoporosis sampai terjadinya patah tulang.
Untuk mengetahui secara dini terjadinya osteoporosis, dapat digunakan beberapa pemeriksaan seperti :
Pengukuran kepadatan massa tulang (Bone Mineral Density/BMD) dengan Densitometer.
Pemeriksaan Laboratorium dengan mengukur petanda biokimiawi untuk mengetahui keseimbangan pembentukan dan penghancuran tulang.

Akibat yang ditimbulkan dari osteoporosis yaitu mudah terjadi patah tulang, meskipun hanya karena trauma ringan ataupun saat mengangkat beban berlebih. Tubuh makin lama makin membungkuk.

Berikut ini fakta seputar penyakit osteoporosis yang dapat membukakan mata dan meningkatkan kesadaran akan ancaman penyakit osteoporosis.
Studi di dunia:
•Satu diantara tiga wanita di atas usia 50 tahun dan satu diantara lima pria di atas 50 tahun menderita osteoporosis.
•Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang, Amerika sebanyak 75 juta penduduk, sedangkan China 84 juta penduduk.
•Ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia.
Risiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara. (Studi Cummings et al, 1989)
Studi di Indonesia:
•Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk wanita 53,6%, pria 38%.
•Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada 2050. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
•Mereka yang terserang rata-rata berusia di atas 50 tahun. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
•Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
•Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. (DEPKES, 2006)
•Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir Depkes, yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan perokok di negeri ini urutan ke-2 dunia setelah China.

Melihat fakta diatas untuk itu perlu diketahui bagaimana cara mencegah terjadinya osteoporosis. Antara lain :
Kalsium yang cukup; kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang, karena itu kebutuhan akan kalsium harus dipenuhi. Sumber kalsium yang terbaik adalah makanan, tetapi bila tidak mencukupi maka diperlukan tambahan kalsium dari suplemen kalsium.
Makanan yang banyak mengandung kalsium : susu, keju, yogurt. Kebutuhan kalsium usia > 50 th : 800-1200 mg.
Vitamin D; diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium pada usus, sehingga asupan kalsium dapat digunakan tubuh dengan maksimal. Kebutuhan vitamin D usia > 50 th : 5 mcg.
Bifosfonat; obat golongan bifosfonat bekerja dengan cara menghambat kerja sel penghancur tulang secara berlebihan. Berberapa jenis obat golongan bifosfonat seperti alendronate, dapat digunakan untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
Olahraga yang teratur; dianjurkan untuk melakukan weight bearing / olahraga yang memberikan tekanan pada tulang.
Memperbaiki kebiasaan hidup; menghindari rokok, alkohol, dan kopi yang berlebihan karena dapat mengganggu pembentukan tulang.
Pemeriksaan tulang; melakukan pemeriksaan tulang untuk mengetahui osteoporosis secara dini.
Terkait dengan gencarnya iklan susu yang mengandung kalsium, tidak sepenuhnya susu yang dipromosikan tersebut mampu memenuhi kebutuhan kalsium bagi tubuh apalagi tulang. Sebab, jika terlalu banyak mengkonsumsi susu berkalsium, hal ini akan mempengaruhi batu ginjal. Karena, untuk memenuhi kebutuhan kalsium dari susu, minimal setiap hari harus minum susu sebanyak 16 gelas. Konsumsi susu sebanyak itu jelas tidak mungkin dilakukan.
Sayuran hijau, sayur-sayuran berdaun lebar, tahu, ikan sarden, dan salmon juga merupakan sumber makanan yang mengandung kalsium. Atau silahkan memakan pizza dan roti keju panggang karena di sana juga terdapat kalsium. Perlu pula mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak antioksidan seperti vitamin A yang terdapat dalam wortel, kentang, pepaya, labu, bunga kol, kangkung, semangka. Vitamin C yang terdapat dalam jeruk, pepaya, kecambah brussels, kangkung, strawberry, atau vitamin E yang terdapat dalam minyak nabati, tauge, mineral selenium yang terdapat dalam bawang putih, kubis, wortel, lobak, bunga kol, salada, mentimun, ikan, mineral seng yang terdapat dalam hati clan daging hewani, kacang-kacangan dan lain-lain. Jadi, tidak ada salahnya memanjakan tulang Anda, demi tampil tegap di hari tua. ® Irw

Pengobatan osteoporosis :
Terapi hormon pengganti; terapi hormon pengganti pada wanita post menopause. Terapi ini selain dapat mengobati osteoporosis, juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup wanita.
Kalsium dan vitamin D; asupan kalsium dan vitamin D harus memenuhi kebutuhan tubuh.
Bifosfonat; obat golongan bifosfonat selain dapat digunakan untuk pencegahan osteoporosis juga dapat digunakan untuk mengobati osteoporosis karena kerjanya yang spesifik menghambat terjadinya pengeroposan tulang dengan cara menghambat kerja sel penghancur tulang.

So…Ayo CEGAH OSTEOPOROSIS untuk masa depan yang lebih baik
www.f-buzz.com
www.medicastore.com
buklet "Mengenal Osteoporosis", Novell Pharmaceutical Laboratories

Read More......

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung