BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEMATIAN MATERNAL DI KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2005-2008

Minggu, 24 Mei 2009 · 0 komentar

Abstrak
Indra Dwinata, Zulkifli A, Ridwan Amiruddin.

Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum bisa lepas dari belitan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian maternal di Indonesia (MMR) mencapai 248/100.000 kelahiran hidup, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko umur ibu, paritas ibu, penolong persalinan dan Cakupan K4 pelayanan Antenatal terhadap kejadian kematian maternal.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Case Control Study dan diperkuat dengan pendekatan kualitatif melalui Indepth Interview. Penelitian ini membandingkan kelompok kasus semua ibu yang mengalami kejadian kematian maternal di Kabupaten Bantaeng dalam kurung waktu 4 tahun (2005-2008) dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami kejadian kematian maternal. Jumlah sampel sebanyak 130 dengan perbandingan 1:4 kasus 26 orang dan kontrol 104 orang dengan menggunakan formula Stanley Lamesshow. Data dikumpulkan secara primer kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Odds ratio (OR) 95% CI.
Hasil uji statistik bivariat menunjukkan bahwa paritas ibu, penolong persalinan, cakupan K4 pelayanan antenatal (ANC) memiliki hubungan yang bermakna sebagai faktor risiko kejadian kematian maternal dengan nilai masing-masing variabel : paritas ibu (OR 2,728 ; 95%CI 2,124-4,503), penolong persalinan (OR 3,080 ; 95%CI 2,124-4,503), cakupan K4 ANC (OR 3,600; 95% CI 1,446-8,964). Sedangkan variabel umur ibu dengan nilai (OR 1,456 ; 95% CI 0,541-3,919) tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kematian maternal.
Paritas ibu, Penolong Persalinan, dan Cakupan K4 pelayanan antenatal (ANC) merupakan faktor risiko kejadian kematian maternal sedangkan umur ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kematian maternal.

Kata Kunci : Faktor risiko, kematian maternal

Read More......

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MANADO TAHUN 2009

· 0 komentar


Permasalahan remaja yang berhubungan dengan perilaku seksual sudah semakin banyak, ini tercermin dari banyaknya kasus kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, serta timbulnya berbagai penyakit menular seksual termasuk HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pada mahasiswa Politeknik Kesehatan Depkes Manado Tahun 2009.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study, Populasi adalah seluruh mahasiswa DIII Politeknik Kesehatan Depkes Manado Tahun Ajaran 2006-2008 sebanyak 1236 orang. Sampel adalah sebagian mahasiswa Politeknik Kesehatan Depkes Manado Tahun Ajaran 2006-2008 yang belum menikah sebanyak 293 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Uji analisis yang digunakan yaitu Uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seksual mahasiswa nilai p = (0,001) < α (0,05), ada hubungan antara sikap dengan perilaku seksual mahasiswa nilai p = (0,016) < α (0,05), ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku seksual mahasiswa nilai p = (0,002) < α (0,05), ada hubungan antara peran teman bergaul dengan perilaku seksual mahasiswa nilai p = (0,000) < α (0,05), tidak ada hubungan antara pengawasan tempat tinggal dengan perilaku seksual pada mahasiswa nilai p = ( 0,130) > α (0,05), ada hubungan antara keterpaparan media massa dengan perilaku seksual mahasiswa nilai p = (0,000) < α (0,05).
Penelitian ini menyarankan perlunya informasi mengenai kesehatan reproduksi terutama masalah seksualitas dengan segala dampak dan risikonya, perlunya orang tua senantiasa menciptakan keharmonisan dan keterbukaan dalam keluarga serta memberikan pengawasan yang intensif bagi pergaulan remaja.

Kata Kunci :Perilaku seksual, mahasiswa
Salma Piter Yunus, Rismayanti, Wahiduddin



Read More......

”FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU MELAHIRKAN DI RSIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2008

Sabtu, 09 Mei 2009 · 0 komentar

Penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) termasuk preeklampsia sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan obstetri di Indonesia. Angka morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal akibat penyakit ini masih tinggi. Penyebab terjadinya gangguan preeklampsia belum diketahui dengan pasti. Sering diduga preeklampsia terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang bermasalah dan akibat terjepitnya pembuluh darah sehingga aliran pembuluh darah pada plasenta menjadi terganggu.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu melahirkan di RSIA Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan “Case Control Study”. Sampel kasus adalah semua kasus yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel kontrol dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari data sekunder. Data dikumpulkan berdasarkan variabel yang diteliti yaitu umur ibu, kehamilan kembar, paritas, riwayat obstetri buruk, dan penyakit penyerta. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Odds ratio (OR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu, kehamilan kembar, paritas, dan penyakit penyerta memiliki hubungan yang bermakna sebagai faktor risiko kejadian preeklampsia dengan nilai masing-masing variabel : umur ibu OR = 3,144, p=0,000 CI 95% (1,723-5,740), kehamilan kembar OR = 5,303, p=0,043, 95% CI (1,003-28,051), paritas OR = 2,147,p=0,015, 95% CI (1,198-3,846), dan penyakit penyerta OR = 2,237,p=0,013, 95% CI(1,220-4,101). Riwayat obstetri buruk dengan nilai OR = 1,828, p=0,097, 95% CI (0,953-3,505) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian preeklampsia.
Disarankan pada ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya secara rutin dan petugas kesehatan agar melaksanakan pelayanan antenatal secara maksimal sehingga dapat diprediksi sedini mungkin faktor risiko gangguan kehamilan dan persalinan sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan mengurangi komplikasi sedini mungkin.

Key word : preeklampsia, umur, kehamilan kembar, paritas,riwayat obstetri, penyakit penyerta.

Tanti Asrianti, Mahasiswa jurusan Epidemiologi FKM Unhas angk. 2005



Read More......

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung