EPIDEMIOLOGI ROKOK

Sabtu, 22 Desember 2007 ·

Banyak pengetahuan tentang bahaya merokok dan kerugian yang ditimbulkan oleh tingkah laku merokok, namun tingkah laku ini tetap saja dilakukan. Lebih-lebih yang mencolok adalah merokok di tempat-tempat yang jelas terpampang himbauan untuk tidak merokok. Meski semua orang tahu akan bahaya merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih ditolerir oleh masyarakat.

Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum republika, selasa 26 maret 2002:19). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg Nikotin dan setelah dibakar Nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 %. Walau demikan jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.

Rokok adalah salah satu produk konsumen terlaris di dunia. Rokok memiliki sangat banyak pembeli yang loyal serta memiliki arus perdagangan yang berkembang pesat. Perusahaan–perusahaan yang memproduksinya membanggakan laba yang fantastis, kendali politik dan prestise. Tembakau atau rokok termasuk zat adiktif karena menimbulkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan). Oleh karena itu tembakau ( rokok) termasuk dalam golongan NAZA. Dari penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari menunjukkan bahwa tembakau/ rokok adalah :

a. Pintu pertama narkotika.

b. Rokok merupakan pembunuh No.3 setelah jantung koroner & kanker .

c. 1 batang rokok umur memendek 12 menit.

d. 10.000/hari mati karena merokok (dunia).

e. 57.000 orang/ tahun mati karena merokok (Indonesia).

f. Kenaikan konsumsi rokok Indonesia tertinggi di dunia (44%).

Selanjutnya dikemukakan bahwa bagi mereka yang tidak merokok pun tetapi terkena asap rokok dari mereka yang merokok (perokok pasif) juga akan mengalami gangguan kesehatan dengan resiko yang sama. Oleh karena itu tembakau
(rokok) disebut pula sebagai racun menular. Ada beberapa kasus yang dapat kita lihat akan bahaya rokok antara lain:

1) Seorang penyair saint toile yang berasal dari Negara latin meninggal dunia pada tahun 1667, setelah teman-temannya menambahkan tembakau pada gelas anggurnya.

2) Seorang ibu mengepulkan asap ke kepala tiga anaknya dengan tujuan untuk mengobati ketombe mereka, namun hasil yang didapatkannya, ketiganya meninggal akibat usahanya tersebut.

3) Seorang pencuri mati mengenaskan setelah ia berusaha melarikan tembakau dengan cara melekatkan ke seluruh tubuhnya.

4) Para peneliti menggunakan kelinci kecil sebagai uji coba dan menyuntiknya dengan zat Nikotin. Kelinci tesebut terhuyung dan kemudian mati seketika.

5) Dua anak kecil berTaruh siapa yang paling banyak bisa merokok, dan salah satu dari mereka meninggal sebelum ia mencapai hisapan batang rokoknya yang ke-17 dan seorang lainnya meninggal sebelum sempat menyelesaikan rokoknya yang ke-18.

6) Bila seseorang disuntik Nikotin 7 mg, maka ia akan langsung mati di tempat sedangkan satu batang rokok ukuran normal umumnya mengandung 2 mg Nikotin.

Lebih kurang 1,1 milyar penduduk dunia merokok (World Bank, 1999). Pada tahun 2025, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat sampai dengan 1,6 milyar. Dengan jumlah perokok sebanyak 75% dari populasi. WHO melaporkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari lima negara yang terbanyak perokoknya di dunia (Adiatma ,1992).

Hal diatas tidak dapat dikatakan prestasi yang membangggakan. Dalam peringatan Hari Anti Tembakau Internasional (31 Mei 2006), Indonesia masih dihadapkan sebagai Negara yang termasuk lima besar konsumsi rokok dunia. Sehubungan dengan kebiasaan merokok, ada yang aneh dengan bangsa kita ini, jika negara lain menunjukkan trend penurunan kebiasaan merokok, di Indonesia justru memperlihatkan kenaikan, meski dililit problem ekonomi. Lebih celaka lagi, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk konsumsi rokok justru jauh lebih besar dibandingkan anggaran kesehatan perkapita.

Sebuah survey yang dijabarkan oleh Dr. Martha Tilaar tentang perokok di In -donesia menurut jenis kelamin menyatakan bahwa jumlah perokok di Indonesia memang masih lebih banyak di kalangan pria ( 60 % pria merokok ) dan wanita yang merokok 10 %. Sebelumnya dari survey yang dilakukan menurut Medika Jurnal Kedokteran Indonesia Maret 2006, bahwa laki-laki remaja lebih banyak menjadi perokok dan hampir dua pertiga dan kelompok umur produktif adalah perokok. Selama 5 tahun telah terjadi peningkatan, pada pria prevalensi perokok tertinggi adalah kelompok umur 25 &29 tahun. Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula lebih jauh lebih banyak dari perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi penduduk

Pakar penyakit paru FKUI Prof. Dr. Hadiarto Mengunnegoro, Sp.P., menyatakan jumlah perokok aktif Indonesia naik dari 22,5% pada tahun 1990-an menjadi 60% jumlah penduduk tahun 2000. WHO memperkirakan bahwa 59% pria berusia diatas 10 tahun di Indonesia telah menjadi perokok harian.

Diperkirakan bahwa konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok atau urutan ke-4 setelah RRC (1679 miliar batang), AS (480 miliar), Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar). Dalam 10 tahun terakhir konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebsesar 44,1 % dan jumlah perokok di Indonesia sekitar 70 %. Yang lebih menyedihkan lagi 60 % diantara perokok adalah kelompok yang berpenghasilan rendah. Tingginya komsumsi merokok dipercaya bakal menimbulkan implikasi negative yang sangat luas tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi juga menyangkut kehidupan sosial ekonomi.

Menurut WHO rata-rata orang Indonesia menggunakan 15 % uangnya untuk membeli rokok, memang bukan angka yang luar biasa jika dibandingkan dengan Bangladesh. Biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang perokok tiap tahunnya sangat besar. Dengan asumsi sehari rata-rata seorang perokok menghabiskan sebungkus rokok dengan harga Rp 5000,-per bungkus dalam sebulan ia harus mengeluarkan uang Rp 150.000,- dan dalam setahun Rp 1.825.000.-. uang sebanyak itu bisa kita hemat jika kebiasaan merokok dikurangi atau bahkan dihentikan.

0 komentar:

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung