STUDY TOUR HIMAPID 2009

Jumat, 30 Oktober 2009 · 2 komentar

...divisi hubungan masyarakat HIMAPID mengadakan program kerja untuk suatu kegiatan “ STUDY TOUR atau STUDY BANDING” ke Beberapa universitas yang memiliki Fakultas/prodi Ilmu Epidemiologi (Kesehatan Masyarakat) di daerah jawa serta dalam rangka kunjungan Ke Departemen KesehataN RI dan kunjungan ke Sekretariat Jaringan EpidemioLogi.

Tujuan di adakan untuk meningkatkan profesionalisme sebagai calon Tenaga Epidemiolog Demi peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. selain itu...

1. Berbagi pengalaman belajar antar mahasiswa kesehatan masyarakat antar Universitas
2. Mengetahui masalah – masalah kesehatan yang berkembang saat ini
3. Mengetahui gambaran baru terhadap perkembangan Tenaga Epidemiologi di Indonesia
4. Menjalin Hubungan dengan Jaringan Epidemiologi Nasional
5. Mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa Jurusan Epidemiologi.


Dengan Tema dalam kegiatan ini, yaitu :
“ Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme untuk mengaktulisasikan peran mahasiswa epidemiologi dalam menjawab masalah – masalah kesehatan untuk indonesia sehat “

insya aLLah diadakan pada tanggaL :
29 November s/d 5 Desember 2009
di pandu cakrawaLa traveL...

adapun budget yang harus di kocek,,, gak dalam2 ji...
sebesar Rp. 2.150.000,- (Dua juta seratus lima puluh ribu rupiah)..
dengan fasilitas-fasilitas :
1. Pesawat PP (Surabaya-Makassar-Surabaya)
2. Penginapan HoteL
3. Konsumsi
4. Free Kunjungan ke tempat wisata
5. Kunjungan Ke Universitas
6. Kunjungan Ke DEPKES RI
7. Baju Kaos
8. Pin+Id Card

Yang maw daftar buruan!!! Karena terbatas hanya 55 Peserta pendaftaran pertama...
deadLine pendaftaran tgL 10 November 2009*



Read More......

PERSALINAN PREMATUR

Kamis, 01 Oktober 2009 · 0 komentar


Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu persalinan yang terjadi pada umur kandungan kurang dari normal (kurang dari 37 minggu atau 259 hari). Prematur merupakan masalah besar karena dengan berat badan janin yang kurang dan belum cukup umur maka alat-alat vital belum sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Persalinan prematur merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting. Hal tersebut dapat terjadi melihat kejadiannya yang kurang lebih 70 % dari semua kelahiran hidup. Diduga adanya pengaruh dari ekonomi karena persalinan prematuri lebih sering terjadi pada golongan dengan penghasilan rendah. Persalinan preterm atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm. Kira-kira 75% kematian neonatus berasal dari bayi yang lahir preterm atau prematur (Nuada, 2004).

Menurut data dunia, kelahiran premature mencapai 75-80 % dari seluruh bayi yang meninggal pada usia kurang dari 28 hari. Data dari WHO (2002) menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan terhadap kematian bayi yang dikenal dengan fenomena 2/3. Pertama, fenomena 2/3 kematian bayi pada usia 0-1 tahunan terjadi pada masa neonatal (bayi berumur 0-28 hari). Kedua, 2/3 kematian bayi pada masa neonatal dan terjadi pada hari pertama.


Dewasa ini Indonesia memiliki angka kejadian prematur sekitar 19% dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Kelahiran prematur juga bertanggung jawab langsung terhadap 75 -79 kematian neonatal yang tidak disebabkan oleh kongenital letal. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 1990 sebesar 71/1000 kelahiran hidup.

Tahun 1995 turun menjadi 51/1000 kelahiran hidup. Dan tahun 1997 menjadi 41,44/1000 kelahiran hidup, sedangkan AKP di Indonesia adalah sekitar 560/100.000 kelahiran hidup (Amiruddin, 2006).

Jika diperkirakan kelahiran di Indonesia sebesar 5.000.000 orang per tahun, maka dapat diperhitungkan kematian bayi 56/1000, menjadi sekitar 280.000 per tahun yang artinya sekitar 2,2-2,6 menit bayi meninggal. Sebab-sebab kematian tersebut antara lain asfiksia (49-60%), infeksi (24-34%), BBLR (15-20%), trauma persalinan (2-7%), dan cacat bawaan (1-3%) (Manuaba, 2001).

Kejadian persalinan prematur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Djaja dkk (2003) menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian pada bayi neonatal dini (0-7 hari) lebih banyak oleh masalah prematuritas dan berat badan lahir rendah (35%) serta asfiksia lahir (33,6%).

Keterpaparan asap rokok serta penggunaan bahan bakar biomassa (kayu bakar) secara tidak langsung mengakibatkan pencemaran udara di rumah tangga juga mempengaruhi terjadinya kelahiran prematur, terutama pada keterpaparan asap rokok. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin (2006) menunjukkan bahwa ibu – ibu yang terpapar rokok baik ibu sendiri yang merokok maupun terpapar oleh orang lain selama mengandung memiliki kemungkinan 2,313 kali lebih besar mengalami persalinan prematur bila dibandingkan dengan ibu – ibu yang pada saat mengandung tidak terpapar rokok.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarbaini dkk pada tahun 2004 menyatakan kemungkinan ibu dengan anemia dalam kehamilan yang mengalami persalinan prematur 3 kali lebih besar daripada ibu yang tidak anemia, persalinan prematur pada ibu dengan riwayat persalinan premature sebelumnya adalah 20,33 kali lebih besar daripada ibu tanpa riwayat persalinan premature sebelumnya, dan persalinan prematur pada kelompok umur ibu yang berisiko adalah 2,259 lebih besar daripada kelompok umur yang tidak berisiko.

Perbaikan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak perlu dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang jelas dan anggaran yang cukup. Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, kesempatan anak Indonesia untuk hidup sehat, tumbuh, dan berkembang secara optimal menjadi semakin terbuka. Dalam undang-undang itu dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, dan spiritual .

Di Indonesia, program kesehatan bayi baru lahir tercakup di dalam program kesehatan ibu. Dalam rencana strategis nasional Making Pregnancy Safer, target dari dampak kesehatan untuk bayi baru lahir adalah menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2001).

Shinta Kurniasih, SKM (Epidemiologi, FKM Unhas)


Read More......

TIPS MENCEGAH FLU

· 0 komentar


Memasuki musim pancaroba seringkali terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrim. Pagi hari matahari bersinar sangat cerah, sehingga udara siang terasa sangat panas dan membuat kita merasa gerah, namun di sore hari langit berubah menjadi kelihatan mendung dan hujan pun turun dengan derasnya.
Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat membuat daya tahan tubuh kita menurun dan mennjadi sangat rentan terhadap penyakit. Jika daya tahan tubuhkita sudah menurun, virus yang menyebabkan penyakit batuk, pilek, dan sakit perut seperti diare akan mudah menghampiri dan mulai menyerang kita.
Biasanya dalam kondisi yang demikian, antibiotik menjadi andalan untuk mengatasi gangguan penyakit-penyakit tersebut. Padahal sebenarnya tubuh kita telah memiliki mekanisme sistem kekebalan yang digunakan untuk menangkal faktor atau zat yang berasal dari luar tubuh uang dapat membahayakan kesehatan kita.
Karena kekebalan tubuh bersifat dinamis, dan virus dapat bermutasi, maka kita harus mempunyai gaya hidup yang sehat untu dapat memperkuat pertahanan tubuh kita. Apalagi saat ini banyak bermunculan penyakit-penyakit baru yang berbahaya, seperti virus flu burung.
Flu merupakan penyakit yang di akibatkan oleh infeksi virus, sehingga menyebab- kan peradangan pada pada sistem pernafasan kita. Selama ini, Vitamin C bukan hanya dikenal sebagai primadonanya vitamin, tetapi banyak orang menggunakannya sebagai penangkal flu dan mengobati sariawan.
Berdasarkan penelitian Dr. Linus Pauling diketahui bahwa Vitamin C memiliki kemampu-an untuk menghambat partikel virus agar tidak menyebar melalui sel dan jaringan tubuh, selain itu Vitamin C juga mengurangi kekampuan molekul oksigen sampai menjadi radikal bebas dan kemudian menghancurkan asam nukleus virus.
Apabila kita melihat manfaat yang bisa kita peroleh dari Vitamin , rasanya tidak salah jika kita mulai membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin C dalam tubuh kita dengan gaya hidup sehat dan selalu mengkonsomsi buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C, seperti Jambu Batu/Jambu Kelutuk, Jeruk, Apel, Kapri, daun pepaya dan lain sebaginya.


Tips mencegah Flu :
- Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun
- Minum banyak air putih, minimal 8 gelas sehari
- Usahakan menghindari orang lain yang terkena flu
- Jaga selalu daya tahan tubuh dengan cukup istirahat, makan makanan yang bergizi, olahraga teratur dan selalu penuhi kebutuhan vitamin C.


sumber : dechacare.com




Read More......

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung