Refleksi Hari Ibu : Di Balik Angka Kematian ibu

Selasa, 22 Desember 2009 ·


Wajah-wajah siapakah yang terbias di balik angka-angka tersebut, bagaimana kisah mereka? Apakah mimpi mereka? Mereka telah meninggalkan keluarga dan anak-anak mereka. Mereka juga meninggalkan sesuatu dibalik kisah dan kesimpulan tentang mengapa hidup mereka telah berakhir dengan begitu cepat.
Petikan beberapa kisah dibalik angka keatian ibu
….Waktu itu bagus (lancar) keluar, itumi kenapa tidak panggil bidan karena lancarji persalinannya, akhirnya satu jam kapan setelah melahirkan, darah keluar mengalir, nanti meninggal baru diliat pendarahan, baru pergi cari bidan…. (Kasus A, SHR 27 tahun, 2 April 2009)
…itu hari dokter di puskesmas yang periksa, tinggi tekanan darahnya langsung dikasi rujukan ke RS Bulukumba, tapi ini ibu tidak langsung kesana karena belum siap belum ada sakit-sakit katanya, besok siang tiba-tiba kejang baru dibawa ke RS, menurut keluarganya “beberapa menit anaknya lahir meninggalki, kemungkinan eklamsia itu… (Kasus B, Bidan ML 28 tahun, 3 April 2009)
Suami itu berkeras tidak mau membawa istirinya ke rumah sakit kepada bidan dia menyatakan “Mati atau hidup istri saya melahirkan disini, karena mati atau hidup itu khan takdir” BIdan lalu berupaya sekut tenaga untuk menolong persalinan tersebut, namun saying maut lebih cepat mencemput sang ibu dan bayinya (Kasus C).
Itu hanya sekelumit cerita tentang kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan, masih banyak kisah-kisah lain yang lebih teragis…

Gambaran buruk tentang peningkatan global kematian maternal seperti sudah terpatri dibenak setiap orang. Siapapun dapat mengulangi cerita tersebut, seakan melafalkan mantera dan tanpa pernah mencoba untuk berpikir apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah besar dan berat tersebut. Mungkin akan menimbulkan masalah yang rumit apabila kita dihadapkan dengan tujuan dan target yang cukup menantang (dibuat oleh setiap Negara) untuk menurunkan jumlah kematian maternal.

Secara sederhana, simak masalah dibalik angka-angka di dalam kalimat ini : Setiap tahun, sekitar 8 juta perempuan menderita komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan lebih dari setengah juta telah meninggal. Di banyak Negara berkembang 1 diantara 16 wanita akan meninggal akibat komplikasi kehamilan.Bandingkan dengan 1 diantara 5000 di Negara maju. Setiap kematian atau komplikasi berkepanjangan dari seorang perempuan adalah tragedikhusus bagi dirinya,suaminya anaknya dan keluarganya. Lebih tragis lagi setiap tahun diperkirakan 1 juta anak meninggal menyusul kematian ibu mereka. Anak-anak yang ibunya meninggal kurang mendapat perhatian dan perawatan dibandingkan dengan yang memiliki ibu yang masih hidup (WHO,2007).

Indonesia adalah salah satu Negara yang masih belum bisa lepas dari belitan angka kematian Ibu yang tinggi, Bahkan tertinggi di Asia menurut SDKI, 2007 Angka kematian Ibu masih mencapai 248/100.000 Kelahiran hidup.

Angka-angka diatas memang cukup mengejutkan, tetapi hal ini hanya sebagian dari masalah yang sesungguhnya. Secara khusus tidak dapat diungkapkan tentang wajah-wajah dibelakang angka-angka tersebut, kisah tersendiri tentang derita, cemas dan alasan dasar yang sebenarnya sehingga menyebabkan perempuan tertentu meninggal dunia. Yang paling penting, semua itu tidak mampu menceritakan mengapa masih saja terjadi kematian, padahal ilmu pengetahuan dan sumberdaya untuk mencegah kematian tersebut telah tersedia atau dapat diperoleh….

by : Indra Dn



0 komentar:

HIMAPID in Action

Distribusi Tempat

Distribusi Waktu

Feedjit

Hamster Epid

Jumlah Pengunjung